Patrawisa. KLASIFIKASI : Brotowali disebut Tinospora crispa (L.) Miers, atau Tinosporarumphii atau Tinosporatuberculata termasuk kedalam famili tumbuhan Menispermaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Andawali, antawali, bratawali, putrawali atau daun gadel
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, antara lain : alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin)
EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat : Analgetik yaitu penghilang rasa sakit, antipiretik yaitu penurun panas, melancarkan meridian/ aliran chi. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki sifat sejuk dengan rasa yang pahit.
UJI KLINIS/PRA KLINIS
Uji pra klinis Brotowali pada kultur sel HeLa (karsinomaserviks), menunjukkan efek sitotoksisitas dari ekstrak brotowali setara dengan efek dari doxorubicin. Diperkirakan tanaman ini mempunyai prospek yang baik sebagai anti neoplastik.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Rematik. Satu jari batang brotowali dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air menjadi 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, tambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 kali setengah gelas. (Saran 3 x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
2. Demam kuning. Satu jari batang brotowalidicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air menjadi satu setengah gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 kali setengah gelas. (Saran 3 x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
3. Demam. Dua jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas. Setelah dingin diminum dengan madu secukupnya.Sehari 2 kali setengah gelas. ( Saran kapsul 3 x 1 kapsul per hari)
4. Kencingmanis. Sepertiga genggam daun sambiloto, sepertiga genggam daun kumis kucing, 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 kali satu gelas. (Saran 3 x 1 kapsul per hari)
5. Kudis. Tiga jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari dua kali.
6. Luka. Daun brotowali ditumbuk,Tempelkan, diganti 2 kali per hari. Cuci luka dengan air rebusan batang.
7. Badan gatal-gatal. Mandi dengan air rebusan sejengkal batang brotowali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar