Air rebusan dari biji pinang digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan (kremi, gelang, pita, tambang), mencret dan disentri oleh masyarakat desa Semayang Kutai-Kalimatan Timur. Selain itu digunakan juga untuk mengatasi bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, memeperkecil pupil mata. Biji dan kulit biji bagian dalam dapat juga digunakan untuk menguatkan gigi goyah, bersama-sama dengan sirih. Air rendaman biji pinang muda digunakan untuk obat sakit mata oleh suku Dayak Kendayan, dikecamatan Air Besar Kalimantan Barat.
Sementara bagi masyarakat Papua umumnya, pinang muda digunakan bersama dengan buah sirih untuk menguatkan gigi. Selain sebagai obat penguat gigi, masyarakat pesisir pantai desa Assai dan Yoon-noni, yang didiami oleh suku Menyah, Arfak, Biak dan Serui (Papua), biji pinang muda digunakan sebagai obat untuk mengecilkan rahim setelah melahirkan oleh kaum wanita dengan cara memasak buah pinang muda tersebut dan airnya diminum selama satu minggu.
Umbut pinang muda digunakan untuk mengobati patah tulang, dan sakit pinggang (salah urat). Selain itu umbut dapat juga dimakan sebagai lalab atau acar.
Daun pinang berguna untuk mengatasi masalah tidak nafsu makan, dan sakit pinggang. Selain sebagai obat, pelepah daun digunakan untuk pembungkus makanan dan bahan campuran untuk topi.
Sabut pinang rasanya hangat dan pahit, digunakan untuk gangguan pencernaan, sembelit dan edema.
Biji pinang rasanya pahit, pedas dan hangat serta mengandung 0,3 - 0,6%, alkaloid, seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tannin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid dibandingkan biji yang telah mengalami perlakuan. Arekolin selain berfungsi sebagai obat cacing juga sebagai penenang, sehingga bersifat memabokkan bagi penggunanya. Mengingat kandungan kimia tanaman pinang (alkaloid arekolin) mengandung racun dan penenang sehingga tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam jumlah besar
Tanaman Pinang
Label:
Kesehatan,
Tanaman Obat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar